Senin, 20 April 2015

Es Lilin dan MKB (Masa Kecil Bahagia)

Tulisan konyol ini diilhami oleh sore yang sangat gerah sehingga saya memutuskan membeli es lilin di market depan gang rumah kost saya B-)

saya jadi teringat masa SD saat pertama kali mencicipi jajanan ini ..
Kota dimana saya menghabiskan masa kecil menyebut es lilin sebagai es cucup. Waktu itu harganya masih Rp100 bahkan masih ada yang menjual Rp50 untuk ukuran kecil.


Ketika istirahat tiba, bocah - bocah SD tak jauh beda dengan sekawanan lebah yang keluar sarang menyerbu sari bunga di kantin ujung sekolah. Dengan isi saku yang alakadarnya, saya hanya membeli jajanan permen atau orong - orong (saya kurang tau di kota kalian mengenal makanan ini atau tidak, yg jelas rasanya enak). Pokoknya saya sering membeli jajanan seharga Rp50 supaya bisa dibelanjakan 2x. Soal uang saku, mama saya memang cukup horor (!-_-). Eh tapi dibalik kehororan isi kantong, ada hikmah nya loh,, tapi entar aja kita bahas lain waktu ^_^

oke kita kembali ke es lilin! nah.. walaupun uang saya cukup untuk membelinya, mama saya udah wanti - wanti "UANGNYA JANGAN DIBELIIN ES, ITU AIR MENTAH, BELUM DIMASAK!". Sebagai anak yang berbakti dan berbudi luhur, dengan setengah rela saya pun mematuhi -__-

singkat cerita, dulu saya punya teman yang cukup normal dan gasuka bully anak polos lugu cungkring kayak saya, tak tau kenapa, sebenarnya tanpa saya sadar dia sering mencoba ngajakin saya bicara atau sekadar minta ikut jajan sama - sama. kebetulan kali itu saya mengiyakan ajakannya, saya beli sejenis kerupuk2, dia beli es! ya ampun, godaan besar di depan mata! Asli, nyesel jajan bareng dia! sambil jalan saya lirik - lirik itu es yang bulir - bulir airnya mulai menyelimuti plastik. Teman saya ini mungkin gatau bhwa sedang berlangsung perang batin antara saya dengan jajanan yang ia pegang.

ternyata, entah dia yang punya indera berlebih atau entah karena ia ingin membuktikan bahwa ia makhluk normal yang peka terhadap rangsangan, tiba - tiba dia angkat bicara "mau?". ya ampunnn ini anak benar - benar menguji kekonsistenan saya sebagai bocah yang profesional atas janjinya kepada orangtua.

saya terdiam sejenak, dalam diam itu terngiang omelan nyokap, dengan cepat saya ambil keputusan. "Boleh" dengan nada datar. padahal dalem hati pengin bilang "MAU KALI BANGET SANGAT!"

anak SD punya caranya sendiri dalam berbagi, cara ini pasti sama di daerah manapun, yakni dengan membelah 2, tarik menarik sekuat tenaga sambil tertawa, sampai plastiknya terbagi dua dan masing - masing kami terpental. Di sebagian kasus, gara - gara peristiwa tarik - menarik ini ada yang sikap khayang akibat kesandung batu ketika mundur terburu - buru. Walhasil dengan khayang cantiknya ia dihujani tawa, es nya terjatuh, dan ia malu! heheh, rasa lucu kami lebih besar daripada rasa kasihan kami. maklum namanya juga belum lama wisuda TK :D

sluuuurrppp.. saya dan teman saya duduk dibawah pohon beringin sambil menikmati es lilin yang menurut saya lezat tiadatara. saya menikmatinya dengan tanpa rasa berdosa, sebab ketika saya ingat - ingat kembali pesan mama saya, beliau hanya melarang untuk tidak membeli es dengan uang yang beliau kasih, kalau saya dikasi teman, itu lain cerita! (benar2 logika yang cerdas bukan? #MembelaDiri) :D (adegan ini jangan ditiru)

okelah.. see yaa! selamat bernostalgia dang mengingat - ingat apakah anda pernah mengalami hal yang serupa .... ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar