Selasa, 11 November 2014

Sikapku Berimbas kepada Orang Tuaku

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”(Luqman: 14)

Islam menempatkan orang tua sebagai manusia yang sangat dimuliakan oleh anak-anak mereka. Dalam Al-Qur’an berulangkali Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengingatkan kaum muslimin akan kewajiban berbakti pada orang tua (birrul walidayn ) ayat di atas adalah salah satunya.
Seorang anak pun merupakan aset terbesar yang dimiliki kedua orang tuanya baik di dunia yang menentramkannya maupun di akhirat yang kelak sang anak mampu memboyongnya bersama ke jannah-Nya.

Rasulullah saw. pernah bersabda, sebagaimana penuturan Anas bin Malik ra., “Pada Hari Kiamat kelak diserulah anak-anak kaum Muslim, ‘Keluarlah kalian dari kubur kalian.’ Merekapun keluar dari kuburnya. Lalu, mereka diseru, ‘Masuklah ke dalam surga bersama-sama.’ Mereka berkata, ‘Duhai, Tuhan kami, apakah orangtua kami turut bersama kami?’ Hingga pertanyaan keempat kalinya menjawablah Dia, ‘Kedua orangtua kalian bersama kalian.’ Berloncatanlah setiap anak menuju ayah-ibunya, memeluk dan menggandeng mereka; mereka memasukkan orangtuanya ke dalam surga. Mereka lebih mengenal ayah dan ibu mereka pada hari itu melebihi pengenalan kalian terhadap anak-anak kalian di rumah kalian.”(Kitab Nuzhah al-Majalis wa Muntakhib an-Nafais, ash-Shufuri, dikeluarkan oleh Abu Nu’aim dari jalan ath-Thabrani).

Untukmu, muslimah, berbahagialah menjadi seorang putri yang hingga saat ini dan nanti berupaya terikat dgn aturanNya yang kelak akan memudahkan mereka dengan menghiasi hari berdo’a pada Rabb kita.
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan mengangkat derajat seorang hamba yang shaleh di surga. Kelak ia akan berkata, ’’Wahai Rabbku, bagaimana hal ini bisa terjadi padaku?” Dijawab-Nya, “karena permohonan ampunan anakmu untukmu”[HR Ibnu Majah dan Ahmad, dan dishahihkan Ibn Katsir]

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda
“Barangsiapa yang mempunyai tiga anak perempuan lalu ia bersabar atas mereka. Ia memberi makan, minum, dan pakaian kepada mereka sekadar kecukupan, maka akan menjadi tabir penghalang baginya dari api neraka di hari kiamat..." (Shahih, HR Ibnu Majah: 3669; as-Shahihah: 294 Al-Albani)
"Barangsiapa yang merawat dua anak perempuan hingga baligh maka ia akan datang di hari kiamat bersamaku... (Sembari beliau shallallahu'alaihi wasallam menggabungkan jari jemarinya).." (HR Muslim: 2631)
Bersama beliau shallallahu'alaihi wasallam tentunya di surga, sebagaimana dalam hadits lainnya:
"Aku dan dia memasuki surga seperti dua jari ini" (beliau berisyarat dengan dua jemari berdampingan) (Shahih, HR at-Tirmidzi: 1914)
Dalam riwayat lain terdapat tambahan, "Sampai-sampai kami mengira apabila ada yang berucap, "Bagaimana kalau satu anak putri..?" Tentu Nabi akan berkata, "Satu anak putri juga..." (Hadits Hasan; Silsilah as-Shahihah: 1027 Al-Albani)

Di dunia, ketika kita masih balita. Tangisan berisik kita menghiasi hari – hari mereka. Merawat dan membesarkan seorang anak se-rewel kita mungkin pernah membuat ibu kita menangis atau sang ayah yg kelelahan dengan kita yg selalu banyak meminta. Beranjak dewasa, akankah kita membantah dan durhaka?

Di Akhirat, apa yang terjadi jika nanti justru kitalah yang menjadi penyebab keduanya masuk neraka,penghalang mereka menghampiri telaga kautsar? Na’udzubillah!

Contoh kecil dalam perkara aurat misalnya, sebagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda  “Selangkah anak perempuannya keluar rumah tanpa menutup aurat, Maka selangkah juga ayahnya Itu hampir ke neraka” (HR. Tirmidzi dan Hakim)


Setiap anak adalah amanah yang Allah titipkan pada kedua orangtua, janganlah kita mempersulit mereka dengan memikul amanah berat ini dengan berlaku sesuka hati.

Semoga keberadaan kita justru yang menjadikan timbangan kebaikan mereka berat, bahkan Allah menghadiahkan mreka surga tanpa hisab,
Sudilah kedepannya kita menjadi pribadi yg lebih baik dari sebelumnya. selain karena perintah Sang Pencipta, Cintai pula Orang Tua setelah RasulNya.
moga kelak kita bisa berkumpul di JannahNya, dengan bersuka cita tanpa duka namun justru berbahagia :)